Jumat, 21 Januari 2011

Ali Akbar Hasemi Rafsanjani

Pada tanggal 10 Januari 2011 ini aku mendapat berita duka dari Mas Pamuji bahwa putra dari Mas Imam meninggal dunia, antara percaya dan tidak hatiku bergetar saat menerima telepon dari Mas Pamudji tersebut. Ia masih muda , cakep , cekatan dan trampil . Inilah yang kadang kala aku tak habis pikir, rahasia apa yang akan diajarkan oleh Yang Maha Perkasa, Sang Pemilik kehidupan. Ali ini sudah lama sekali aku tak ketemu karena ia kuliah di Pontianak ikut dengan Budenya yang ada di sana, aku sendiri jadi tercengang mendengarnya karena berita yang aku terima bahwa ia kecelakaan menabrak truk yang berhenti karena rusak pada malam hari dari Mentawa menuju Pontianak, sungguh diluar dugaanku anak semuda itu sudah dipanggil oleh sang Maha Pemilik Kehidupan. Innanillahi wa inna ilaihi rojiun. Semoga Allah menerima semua amal kebajikanya selama ini. Kerena aku tau bahwa ia anak yang selau terenyuh hatinya bila melihat saudaranya menderita dan denga ringan tangan ia akan memberikan bantuan semampunya. Inilah salah satu perilaku yang dicontohkan Mas Imam selaku guru silat kami diperguruan.

Ali, selamat jalan, engkau mendahului kami, semoga lapang jalanmu, kamipun akan menyusulmu untuk bertemu dengan Sang Kholik dan para maksumin. Doa kami senantiasa untukmu.

2 komentar:

badbrainz mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
badbrainz mengatakan...

sukses slalu dgn karyanya mas
saa keponakannya mas Imam, sepupunya ali

KELAS 4A DIMASA PANDEMI

Kondisi pandemi yang hampir satu tahun ini menyebabkan pembelajaran dilakukan 100 % melalui daring. Anak-anak hanya bisa bertemu gurunya mel...