Kamis, 28 Juli 2016

KONSISTEN ATAU ISTIQOMAH

Masalah yang menyebabkan orang tidak berhasil dalam kehidupannya ternyata adalah "Tidak Konsisten" atau "Tidak Istiqomah" terhadap segala sesuatu yang telah menjadi komitmennya. Hal ini terjadi dari pengalanaku sendiri, selama ini saya mencoba untuk membuat sebuah kometmen yang sederhana, misalnya saja bangun pukul 04.00 WIB, apa yang terjadi dengan komitmenku tersebut, pada awalnya saya bisa melaksanakanya sampai beberapa hari, akan tetapi karen sesuatu hal ternyata saya tidak bisa "Konsisten" dengan komitmen tersebut. Hal tersebut mengakibatkan skedul pekerjaan yang telah aku rencanakan jadi berantakan dan gejolak jiwa kurang nyaman. Inilah salah satu akibat tidak "Konsisten" terhadap sesuatu yang sudah menjadi komitmen dalam diri sendiri.

Kegalan ini sifatnya sangat sederhana, akan tetapi akan menimbulkan dampak psikologis yang dalam karena mengakibatkan jadwal yang disusun sebelumnya menjadi tidak tepat waktu, timbul ketergesa-gesaan, dan dalam perjalanan kerja bisa menimbukan masalah, bisa kecelakaan atau keterlabatan dalam bekerja.

Konsisten dalam menjalani kehidupan ini sangat penting dan dibutuhkan kemauan yang kuat, kalau tidak anak menimbulkan kemalasan yang berulang-ulang dan menyebabkan kebekuan hati untuk salalu "Konsesten" terhadap apa saja yang telah disepati oleh hati maupun oleh diri sendiri.

Sikap Konsisten atau Istiqomah akan menimbulan sikap optimis dan kerja keras karena dengan sikap konsisten ini membentuk struktur tubuh, kerena dengan sikap konsisten akan melatih fisik dan jiwa untuk selalu mentaati apa yang telah menjadi komitmennya. Untuk itu diperlukan disiplin yang tinggi untuk dapat melakuan sebuah komitmen.

Dalam rumah tangga akan nampak sekali sikap konsisten ini sangat diperlukan, misalnya saja selalu konsisten terhadap segala sesuatu yang telah diucapkan asalkan positif, konsisten mencintai istri dan anak-anak atau sebaliknya yaitu selalu mencintai suami dan keluarganya. Kalau hal ini tidak dilakukan maka kehidupan dalam keluarga akan menjadi berantakan dan jauh dari cita-cita semula ketika pertama kali membangun sebuah rumah tangga yang bersendikan cinta dan kasih sayang.

Kamis, 21 Juli 2016

SANTAI SEJENAK DI WADUK KARANG KATES



Pada musim liburan tahun 2016 setelah jalan-jalan di Malang, esok harinya perjalannaya di lanjutkan ke Blitar, setelah pulang dari Blitar kami lewat waduk Karang Kates yang terletak di daerah perbatasan antara Biltar dan Malang. Ditempat tersebut suasanaya sangat indah dan sejuk sehingga banyak disinggahi oleh para pelancong lokal yang bersantai sejenak menikmati pemandangan di sana, termasuk kami berdua. Dengan latar belakang waduk yang luas, suasana yang tenang, menjadi daya tarik tersendiri bagi para peloncong.

SEBUAH TANGGUNG JAWAB

Manusia tidak lepas dari sebuah tanggung jawab, disinilah proses kehidupan dimulai. Ketka manusia dilahirkan, orang tua yang melahirkan sudah mempunyai tanggung jawab untuk mendidik dan mengasuhnya sampai ia tumbuh dewasa, ketika manusia itu dewasa permasalahan yang dihadapi semankin komplek janggung jawab yang diembannya. Ia harus dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi, ini adalah sebuah tanggungjawab kepada diri sendiri, belum lagi tanggung jawab kepada orang tua yang telah mendidiknya, ini juga fakta yag harus dihadapi, dan yang berkaitan dengan lingkungan sekitar, ini juga punya tanggung jawab yang harus dilaksanakan.

Dari semua permasalahan di atas yang paling mendasar supaya manusia sadar akan rasa kemanusiaanya adalah harus ada keterkaitan antara manusia dengan sang penciptanya, sehingga hubungan ini menjadi tali yang erat apabila ada tekanan batin yang berkaitan dari tanggung jawab ini dapat diselesaikan, karena Tuhan sendiri telah berfirman dalam kitabnya bahwa manusia tidak akan dibebani dengan tanggung jawab yang melebihi kadarnya, hal itu termatub dalam Al Quran surat Albaqoroh ayat terakhir yaitu ayat 286: "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir"

Bertitik tolak dari ayat di atas maka sebenarnya manusia didisain untuk melaksankan tugas sesuai dengan kadarnya masing-masing, cuma didalam ayat tersebut dinyatakan pula sebuah pilihan yaitu berbuat baik atau berbuat jahat, artinya kalau manusia berbuat baik makan akan mendapat kebaikkan dan mendapat siksa bila berbuat kejahatan. Inilah konteks yang harus betul-betul difahami oleh manusia siapan itu, baik yang percaya adanya Tuhan atau yang tidak percaya adanya Tuhan, karena hal ini berkaitan dengan sifat manuisa kan rasa kemanusiaannya itu.

Tanggungjawab, sebuah kata yang selalu melekat pada diri seseorang yang sadar akan kemanusiaanya

Minggu, 17 Januari 2016

MALAM HARI DI ALUN-ALUN BATU



 
Ternyata Kota Batu, merupakan kota yang tidak pernah tidur, hal ini kami buktikan dengan mengunjungi Kota Batu tersebut, kami mampir di alun-alun pukul 01.00 WIB, Di aluun-alun tersebut masih ramai dikunjugi oleh para wisatawan yang meningmati dinginya kota Batu sambil makan-makan khas malang, ada ketan sambel, ceker fantastis dan aneka makanan lainnya sambil mendengarkan musik dari ujug jalan yang ditampilkan oleh para musisi Kota Batu secara langsung.

COBANRONDO



Tanggal 17 Januari 2016 bersama teman-teman panitia reuniSPGN 1 "88" mengunjungi Cobanrondo di Malang. Tempat ini sebenarnya tempat yang luar biasa, airterjunnya cukup tinggi dan indah, cuma butuh setuha khusus supaya tempat ini menjadi lebih Indah dan bersih.

Sabtu, 16 Januari 2016

PEMBUBARAN PANITIA REUNI SPGN 1'88"


Pada tanggal 16 Januari 2016 panitia temu kangen SPGN 1 angkatan 1988 mengadakan acara pembubaran panitia reuni di Villa Amigo 2 pada pukul 22.00, acara tersebut dihadiri oleh 22 orang.
n

Senin, 04 Januari 2016

MENGANTAR ANAK KEMBALI KE PONDOK






Tanggal 3 Januari 2016 hari Minggu kegiatan diisi dengan mengantar anak ke 3 kembali ke Pondok Pesantren Mambaus Sholihin desa Suci, Manyar Gersik, dengan didampingi oleh Ibunya anak-anak yang selalu setia membawakan kebutuan sang anak, Alhamdulillah meskibut bukan yang paling baik, akan tetapi si no.3 ini menunjuukan perkembangan yang positif dengan prilakunya. Mudah-mudahan menjadi anak yang sholeh, bukan hanya dunia yang dikejar tetapi ilmu dan akherat juga dicari.

KELAS 4A DIMASA PANDEMI

Kondisi pandemi yang hampir satu tahun ini menyebabkan pembelajaran dilakukan 100 % melalui daring. Anak-anak hanya bisa bertemu gurunya mel...