Selasa, 20 Oktober 2009

SANG PEMIMPIN

SEMESTINYA KAU YANG PALING DI DEPAN TAT KALA SEBAGIAN RAKYAT MEMBUTUHKANMU
SEMESTINYA ENGKAU YANG PALING LAPAR TAT KALA SEBAIN RAKYATMU BANYAK YANG MENDERITA BUSUNG LAPAR.
SEMESTINYA ENGKAU YANG PALING MENDERITA TATKALA BANYAK RAKYATMU YANG TERTIMPA MUSIBAH DAN BENCANA.
SEMESTINYA ENGKAU YANG PALING DAHULU MENGULURKAN TANGAN TAT KALA BANYAK RAKYATMU YANG JADI PEMINTA-MINTA KARENA KELAPARAN.
SEMESTINYA ENGKAU YANG PALING AWAL MEMBERIKAN BANTUAN TAT KALA RAKYATMU MEMBUTUHKAN PEKERJAAN
SEMESTINYA ENGKAU MEMBERI KETELADANAN DALAM SEGALA HAL
KARENA ITULAH JANJI-JANJIMU TAT KALA KAMPANYE DULU
KARENA ITULAH KAT-KATMU TAT KALA INGIN MENDAPATKAN SUARA RAKYAT UNTUK MEMILIHMU
KARENA ITULAH BUAIAN INDAH YANG ENGKAU BERIKAN SEBAI MIMPI-MIMPI RAKYATMU DALAM HARAPAN
DUHAI SANG PEMIMPIN
KINI ENGKAU SUDAH DILANTIK DAN MENDUDUKI SINGGASANA AMANAH
ENGKAU YANG MENIKMATI SEMUA FASILITAS NEGARA LEBIH DARI RAKYAT BIASA
ENGKAU YANG DIJAGA 24JAM TIADA TERLENA
TIADA SATUPUN YANG BOLEH MENGGANGUMU DALAM PERADUAN ISTANA
DUHAI SANG PEMIMPIN KAMI INGIN JANJI-JANJI KAU TEPATI
AKAN KAMI MINTA SAMPAI AKHERAT NANTI

Minggu, 18 Oktober 2009

Derita Bangsa

Derita bangsa beriringan bak simphoni yang tiada henti
Ciamis,Jawa Barat. Padang,Sumbar.Ujung Kulon Jawa Barat, dilanda gempa yang menggetarkan jiwa
Rona wajah-wajah pilu bertaburan butiran air mata tiada henti
Bocah-bocah berhamburan mencari orang tua yang tiada entah kemana
Ibu-ibu menjerit memekik memanggil-manggil entah siapa yang dipanggil
Dingin menyeluti sekujur tubuh tanpa pembalut
Badan kedinginan menggil sepanjang malam
Akankah ini berlanjut ?
Akankah ini bukan sebuah pelajaran ?
Akankah ini suatuh peringatan ?
Oh....duhai Pemilik Alam semesta......
Pada siapa lagi kami harus mengadu
Hanya Engkau harapan penguat jiwa-jiwa yang rapuh
Hanya Engkau pengikat tulang-tulang yang luruh.
Aku hanya dapat bersimpuh di hadapan-Mu

Kamis, 01 Oktober 2009

Indonesia berduka

Lagi-lagi Indonesia berduka,pada tanggal 30 September 2009 gempa mengguncang Padang Sumatra Barat dengan kekuatan 7,6 skala recter,padahal beberapa minggu yang lalu gempa mengguncang Ciamis,Garut Jawa Barat. Korban berjatuhan akibat dari gempa, mulai dari anank-anak, orang dewasa, laki-perempuan,tua muda. Kali ini berita yang dapat dikafer sekitar 75 orang meninggal dunia dan beberapa gedung dan rumah yang hancur berantakan. Duka mengelayuti Indonesia yang berada di daerah pegunungan sirkum Pasifik dan sirkum Mediterania. Indonesia yang berada di daerah rawan gempa dan berulang kali terkena gempa mulai dari ujung Sumatra sampai ujung Papua. Kini apa yang dapat kita lakukan dan dapat kita antisipasi dari kejadian demi kejadian. Akankah pemerintah,negara untuk masa yang akan datang bertindak lebih banyak untuk rakyatnya yang berada di daerah rawan gempa di seluruh Indonesia. Kini tangisan sering terdengar dan air mata tiada habisnya bercucuran dari anak-anak Indonesia, sementara sebagian pemimpin bangsa lagi asyik menikmati kedudukan dan jabatan di gedung wakil rakyat sambil tidur-tiduran dan sendau gurau belaka. Belum lagi antara POLRI dan KPK yang uring-uringan soal korupsi tiada henti dan menghabiskan energi dan uang rakyat, padahal mereka semua di gaji dari uang pajak yang dibayarkan oleh rakyat. Indonesia kini berduka,air mata,nyawa,harta semuanya telah tiada. Ya..... Allah apakah cobaan dan ujian ini masih sering kami terima ? Lindungilah hambamu yang tak berdaya ini dari segala musibah dan malapetaka. Hanya Engkau yang mampu mengatasi ini semua. Kami hanya bisa berusaha dan berdoa sedangkan Engkau Maha segala-galanya dan kuasa atas segala sesuatu. Amin.....Ya ... Rabbail alamin.

KELAS 4A DIMASA PANDEMI

Kondisi pandemi yang hampir satu tahun ini menyebabkan pembelajaran dilakukan 100 % melalui daring. Anak-anak hanya bisa bertemu gurunya mel...