Senin, 07 Desember 2009

Pertemuan dengan Aris Sugiono

Silahturahmi Singkat Dengan Aris Sugiona
Hari Senin,tanggal 7 Desember 2009, pukul 15.00 WIB. Soere itu waktu aku member pelajaran tambahan pada anak-anak kelas III dan IV SD,ada suara memanggil dari luar yang menyebut namaku. Suara itu mengiatkanku pada seseorang yang sudah lama kukenal. Ia menyapa : “Hei Yan lali gak awakmu karo aku ….? “,akupun menyapa dengan logat Surabaya yang kental, “Hei awakmu Ris, jare awakmu neng RRC ?,ayo.., masuk masuk ! “. Aku mempersilahkan masuk teman semasa kecilku tersebut yang datang bersama Istri dan anak semata wayangnya. Ia masuk duduk lesehan di lantai besama-sama. Kami mulai bercengkerama berbicara tentang masa kecil dan pengalaman dia waktu di RRC. Ia menceritakan bagaimana kondisi di RRC dan sedikit budaya orang asli sana tentang kehidupan. Orang Cina sangat menghargai kehidupan,mereka sangat sederhana pola hidupnya,meskipun teknologi disana berkembang sangat pesat. Ia juga bercerita bagaimana sisten pendidikan di RRC yang sangat manual dan sederhana untuk anak-anak setingkat SD,menulis masih menggunakan kapur,akan tetapi etos kerja mereka sangat tinggi. Ia juga bercerita bahwa disana Islam pengikutnya juga sangat banyak,masjid banyak berdiri,jangan dikira di RRC masjid sangat sedikit. Ya… itulah gambaran tentang RRC yang diceritakan oleh temanku tersebut.
Disamping kami bercengkerama tentang pengalaman ia tentang pekerjaannya, yang ternyata ia pernah juga jadi PNS yang akhirnya ia tinggalkan dan melamar pada perusahaan Multi Internasional yang kantor pusatnya ada di London Inggris, perusahaan tersebut bergerak dalam bidang perkapalan.Oleh perusahaan tersebutlah ia di kirim ke RRC untuk memperdalam ilmu tentang perkapalan.
Kami juga sempat ngobrol tentang teman-teman yang lainnya semasa belajar kelompok yaitu : Ita anak Sawah Pulo yang masih tetap kerja di Indosat Jakarta, Sri Indah yang menjadi Dosen Unair, sekarang melanjutkan S 3 di UGM, Erlini anak Wonosari Besar yang sekrang mengajar di SMPN 15 Surabaya,Dian Glorivita Purnama Sari yang sekarang tak tahu rimbanya. Bahkan Aris dan Indah sering kontak lewat dunia maya Facebook. Bahkan Si Erlini sempat mengerjai Indak karena Erlini tidak percaya kalau anaknya Indah sekolah di SMPN 15 tersebut,Erlini membuat surat panggilan untuk orang tua murid tersebut. Indahpun terkejut,ada apa kok sampai ia dipanggil BP di sekolah anaknya,dan ternyata memang anak tersebut adalah anak dari Sri indah,wah dasar Erlini…..!
Disela pembicaraan tersebut aku sempat juga bercerita tentang teman sekampung kami,teman semasa SD yaitu Sri Minarni,aku katakan padanya bahwa sekarang ini kami satu kelas lagi karena mendapat bea siswa dari Pemkot Surabaya”.Lho, bukanya Sri itu guru SMP !”,”Iya, tapi pengangkatannya jadi PNS menggunakan ijasah SPG,jadinya ia menjadi guru SD “,kataku padanya.”Oh…begitu” timpal Aris. Ya… masih banyak sih cerita yang kami obrolkan tapi untuk detailnya aku sendiri agak kikuk menceritakan karena dalam obrolan tersebut kami sering menggunakan bahasa Jawa dialek Suroboyo.
Aris teman semasa kecil ternyata sekarang sudah merambah dunia internasional,kami yang berasal dari kampung terpojok di Surabaya,yaitu di Bulaksari kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir . Ada yang mencuat ke luar negeri terutama di negeri Tirai Bambu.

Tidak ada komentar:

KELAS 4A DIMASA PANDEMI

Kondisi pandemi yang hampir satu tahun ini menyebabkan pembelajaran dilakukan 100 % melalui daring. Anak-anak hanya bisa bertemu gurunya mel...