Jumat, 01 Maret 2013

PELOSOK MADURA



Seiring perjalanan waktu, rasa penat itupun terbayar sudah dengan sampainya kami di Madura untuk mengunjungi saudara-saudara kita yang ada jauh dari ramainya hiruk pikuk kota yang selalu ramai. Jauh dipelosaok Pulau Madura ada desa yang sarana listriknya serba terbatas, rumah-rumahnya banyak yang terbuat dari bambu yang dianyam (gedek : Bahasa Jawa)

Meskipun begitu tuan rumah dalam melayani penuh dengan keramahan, kami dijamu dengan jamuan khas daerah tersebut, yaitu sambal madura dan sayuran asli daerah setempat, kami beserta rombongan lagi mengamati lingkungan sekitar. jangan tanya fasilitas MCKnya, semua serba sederhana dan alamiah. Kami ngbrol-ngobrol tentang keindahan daerah setempat yang belum mendapat sentuhan sama sekali dari teknologi modern. Bahkan bahasa Indonesiapun sang tuan rumah yang sudah berumur kurang bisa memahami.

Ini masih di daerah yang tak jauh dari kota metropolitan Surabaya, yang sudah dibangun jembatan yang cukup megah yang bernama "Suramadu" apakah masyarakat dapat menikmati hasil dari pembangunan  yang megah itu atau hanya sebagai penonton seperti saudara kita yang baru kami kunjungi tersebut. 

Tidak ada komentar:

KELAS 4A DIMASA PANDEMI

Kondisi pandemi yang hampir satu tahun ini menyebabkan pembelajaran dilakukan 100 % melalui daring. Anak-anak hanya bisa bertemu gurunya mel...