Kamis, 21 Juni 2012

NYANYIAN SUNYI

Nyanyian sunyi itu terdengar lagi.
rumpun bambu yang biasanya berdesah, kini ia sunyi.
angin yang biasanya menndayupun kini berhenti
ia tak mau tuk bersua lagi
ia merajuk, kerana merasa dikhianati
ia tak menyadari apa yang sebenarnya terjadi
gesekan yang biasanya minimbulkan bunyi
kini seakan tak terjadi
relung sepi kini mengelayuti
kini rumpun bambupun tak menunjukkan jati diri
hampa, sunyi, sekan 4 tahun tak punya arti
lima sahabat yang biasa bercanda bersama kini tak punya makna
semua cerita berlalu begitu saja
kosong, bak nilai tak bercerita
senyum itu telah hilang
tawa itu tak terdengar
saling menjaga jarak nampak teronggok di pelupuk mata
inikah arti orkestra yang telang disenandungkan bersama selama 4 tahun bersama
hilang oleh letupan kicil bunyi yang tak harmoni
mana torehan sejarah yang akan dilukiskan
mana nada-nada indah yang pernah dilantunkan
mana kebersamaan ketika di meja makan atau di bangku pembelajaran
mana seremoni kebersamaan yang biasa disakralkan
kini setalah empat tahun berlalu, dan bunyi gong akan bertalu
menjadi sunyi,sepi, seakan semua tak terjadi
kalau ini sebuah orkresta sejenak, kenapa dulu dimainkan
kalau ini sekedar drama yang dipentaskan, kenapa tragedi yang ditampilkan
ini moral atau sekedar bayangan.
ini masalah nurani tuk saling mengerti, memahami bahwa insan ini tak sempurna
beribu nada maaf telah terucap
kan tapi tak berbalas
hilang bak ditelan sunyi


Tidak ada komentar:

KELAS 4A DIMASA PANDEMI

Kondisi pandemi yang hampir satu tahun ini menyebabkan pembelajaran dilakukan 100 % melalui daring. Anak-anak hanya bisa bertemu gurunya mel...