Sabtu, 21 Februari 2009

Surat Untuk Kepala Sekolah

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Kepada :
Yth,Ibu Kepala Sekolah
Di Tempat

Dengan hormat,
Sebelumnya saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya atas keberanian saya menulis surat ini kepada Ibu,karena saya merasakan apa yang ada dalam benak hati saya harus saya utarakan dan tak bisa saya pendam.
Ibu Yamirah yang saya hormati,saya sudah hampir 16 tahun mengajar,menjadi seorang guru.Ketika saya putuskan menjadi seorang guru terbersit dalam hati saya bahwa saya mempunyai tanggung jawab yang amat berat karena saya harus menyiapkan generasi yang cerdas,beraklaq mulia dan sopan terhadap sesama manusia,disamping itu saya mempunyai gambaran anak Indonesia dimasa depan yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa didunia mungkin ini hanya mimpi dari saya.Ibu yang saya hormati ! mungkin ini yang menyebabkan saya mengebu-ngebu dalam bekerja,apalagi begitu banyaknya pelatihan yang saya ikuti yang sangat memotivasi saya untuk maju,tetapi saya menyadari bahwa dalam hidup ini selalu ada rintangan dan hambatan,kadang saya terlalu emosianal dalam menghadapi suatu persoalan,kadang saya terlalu diam tidak bereaksi sama sekali,ini yang menyebabkan saya berbeda dengan teman-teman dan mungkin saya terlalu berfikir jauh kedepan.
Ibu yang saya hormati !,kalau saya tengok sejarah para tokoh pendiri bangsa Indonesia yang hidup dalam suasana yang berbeda dengan kita,saya sebenarnya jadi malu,bagaimana tidak malu,kalau melihat perjuangan Bung Karno yang sebagian sisa umurnya dihabishan dalam penjara dan pengasingan,bagaimana kalau kita lihat perjuangan Cut Nyak Dein yang keluar masuk hutan hanya untuk kehormatan bangsanya,yang akhirnya wafat bukan di kampung halamannya tetapi di tanah pembuangan,bagaimana kalau kita baca sejarah Pangeran Diponegoro yang seluruh hartanya di pertaruhkan hanya demi kehormatan bangsanya,ini yang mungkin menusuk hati saya yang sangat dalam,ketika saya melihat anak bangsa berada di perempatan jalan waktunya habis dijalan,sedangkan saya sebagai seorang guru,apa yang bisa saya perbuat dengan ini semua,selama ini saya merasa belum berbuat apa-apa untuk mereka,saya hanya dapat berbuat untuk anak-anak yang ada di SDN Bulak Banteng I-263 ,inipun belum ada artinya sama sekali.
Ibu yang saya hormati ! Belum lagi kalau kita berkaca pada perjuangan Para Nabi yang tugas utamanya adalah mendidik manusia supaya beraklaq mulia,bagaimana Nabi ketika dibaikot oleh kaumnya sendiri,dicaci,dilempari kotoran unta dan bahkan diperangi,apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad S A W,justru beliau mendoakan orang-orang yang memusuhinya,inilah yang saya tidak habis berfikir mengapa para tokoh-tokoh yang saya sebutkan diatas rela mengorbankan semua yang jadi milikya,padahal beliau-beliau tidak memperoleh apa-apa dari segi materi. Mereka hanya mengharap balasan dari Allah SWT. Coba kalau kita bandingkan dengan kita yang mendapat gaji dari Negara,mendapat kemudahan-kemudahan dalam birokrasi,mengapa ini kurang di syukuri.Kita bekerja tidak sekedar mencari materi,kita bekerja sebagai guru yang senantiasa berhubungnan dengan bidang keilmuan yang nota bene bersifat abstrak dan terikat oleh nilai-nilai dan norma-norma sebagaimana yang telah diajarkan oleh tokoh pendidikan kita yaitu KI Hajar Dewantoro yang sesantinya kita pakai yaitu “TUT WURI HANDAYANI”.
Ibu Yamirah yang saya hormati ! Lebih-lebih setelah saya diangkat sebagai CPNS seakan beban saya semakin bertambah,ketika di dalam Prajabatan saya digembleng dengan nilai-nilai moral yang idial,saya ditekankan sebagai pelayan masyarakat,sebagai abdi masyarakat dan akhirnya disumpah prasetia KORPRI ,ini saya anggap bukan sumpah sembarang sumpah,tetapi sumpah saya kepada Allah SWT,kepada Bangsa dan Negara,kepada seluruh rakyat Indonesia.Inilah yang ada dalam hati saya,saya harus bekerja secara maksimal,kalau tidak ada halangan yang sangat mendesak saya usahan masuk dan tidak terlambat.
Ibu yang saya hormati !,mungkin ini hanya mimpi saya tatkala saya membayangkan bahwa sekolah tempat saya bekerja menjadi sekolah yang maju baik dari segi fisik maupun non fisik,meskipun sekolah kita berada didaerah pinggiran dan jauh dari perkotaan saya mengharap anak-anak kita mempunyai mental yang membaja untuk maju dan maju,mereka mempunyai nilai yang lebih,mereka mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya dan mempunyai integritas moral yang tinggi.Ini mimpi dan harapan saya,mimpi ini tidak akan terwujud bila saya bekerja sendiri karena saya adalah sebagian dari suatu komunitas yang bekerja pada suatu intitusi dan lembaga yang punya aturan-aturan,dan saya terikat oleh aturan-aturan tersebut.Inilah yang kadang kala membuat saya risau tatkala saya mempunyai pandangan-pandangan jauh kedepan tentang pendidikan,saya beranggapan bahwa kita bekerja harus punya visi dan motivasi,motivasi untuk maju,motivasi untuk membangun anak bangsa lewat jalur pendidikan,karena inilah yang saya bisa dan visi pendidikan ke depan adalah pendidikan era digital,semua serba canggih,semua serba cepat,semua membutuhkan ketrampilan untuk mengakses informasi baik sekala kota atau sekala nasional kalau tidak kita akan tertinggal.
Ibu yang saya hormati ! inilah isi hati saya,saya menyadari bahwa saya adalah manusia biasa yang banyak melakukan kesalahan-kesalahan dan kekhilafan,mungkin maksud saya baik tapi cara penyampaiannya yang kurang baik,atau waktunya yang kurang tepat dalam menyampaikannya.Saya menyadari sepenuhnya tidak semua orang mempunyai pandangan-pandangan seperti saya,mungin ada yang lebih bagus dan tepat guna dan penuh dengan perhitungan dan tidak gegabah seperti saya. Ibu inilah saya,saya mohon maaf atas kelancangan saya ini menulis isi hati saya pada secarik kertas yang tak berharga,karena dengan menulis ini serasa plong apa yang menjadi ganjalan dihati saya.Sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan janganlah ini menjadi ganjalan ibu di kemudian hari.Saya sangat hormat pada Ibu,lebih-lebih setelah Ibu berangkat dari Tanah Suci yang tentu saja banyak pengalaman pribadi yang sangat berkesan secara sepiritual.Mudah-mudahan Allah SWT senantiasa melindungi dan mengabulkan semua doa kita yang kita panjatkan.Amin-Ya Robbal Alamin.

Surabaya,19 Pebruari 2009
Tertanda
Guru V A

Janny Mudjijanto

Tidak ada komentar:

KELAS 4A DIMASA PANDEMI

Kondisi pandemi yang hampir satu tahun ini menyebabkan pembelajaran dilakukan 100 % melalui daring. Anak-anak hanya bisa bertemu gurunya mel...