Kadang
badan, pikiran, jiwa terasa lelah menyerang secara tiba-tiba. Energi seakan
habis , mata mengatuk minta istirahat, akan tetapi terpejam seakan sulit. Semua
terasa berkeringat, sumpek bahasa sederhananya. Inilah motivasi saatnya
bekerja. Hanya harapan untuk bertahan yang dapat menutupinya. Dalam kondisi
semacam ini seakan kejenuhan datang menghampiri, untuk apa semua ini. Akan
tetapi Harapan untuk berbuat baik itulah yang mengalahkan keletihan ini.
Manusia tak lepas dari kekurangan, inilah sebabnya harus ada semangat yang
selalu melekat dalam jiwa yang rapuh agar kuat kembali.
Ya......Manusia
mempunyai sisi gelap dan terang, antara bayangan dan kenyataan, bayangan
sesungguhnya adalah tidak nyata, ia adalah hasil dari pancaran cahaya yang
terhalang, sedangan jatidiri itulah sebenarnya yang nyata dan cahaya itu
sendiri yang nyata, akan tetapi bila intensitas cahaya terlalu terang maka akan
menjadi silau melihatnya. Inilah realita manusia yang sebenarnya, ia adalah
makhluk yang luar biasa untuk dapat bertahan hidup dalam kesulitan apapun,
hanya takdir yang menentukan apakah ia bisa bertahan atau kandas dalam
fatamorgana.
Semangat
untuk senantiasa hidup berbuat sesuatu yang positif, itulah yang menjadi pemicu
untuk bisa menjalani hari demi hari dengan langkah yang pasti, semua berjalan
sebagimana adanya. Iringan doa melantun yang membuat suasana hati yang rapuh
kuat kembali, semua tinggal menjalani, apapun yang terjadi, Tuhan sudah
menggariskan, tinggal doa dan usaha yang tiada putus asa yang memberikan
suasana hati segar kembali.
Ketika
memasuki fase usia uzur, memang banyak hambatan dan godaan, banyak hal yang tak
terduga menghampiri, pasangan hidup yang semestinya menjadi menyemangat, justru
membuat sesuatu yang menyebabkan keletihan ini bertambah. Situasi yang
semestinya enjoy untuk istirahat, justru menyerang sampai keulu hati. Inilah
petaka kecil yang kadang bisa menghancurkan kepercayaan. Hanya bersandarkan
keyakinan dan doa pada Tuhan semua bisa diselesaikan, karena Tuhan tahu apa
rencana yang terbaik bagi hambanya yang lemah ini.
Secangkir
kopi memang nikmat sekali, diminum pelan-pelan dengan aroma khasnya, inilah
kebesan Ilahi yang tersimpan dalam secangkir kopi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar