Rabu, 12 Desember 2012

Jalan-Jalan dengan Mimi



Malam hari setelah sholat isya' pada tanggal 8 Desember 2012 Mimi minta jalan-jalan keliling Surabaya, kemudian mejeng di depan Taman Surya Surabaya di dekat patung Jendral Sudirman. Malam itu tersa segar karena jalan-jaan ramai dengan lalu lalang pengguna jalan. Surabaya memang membawa pesona dengan banyaknya taman yang ada. Para warga Surabaya memanfaatkan taman tersebut untuk bersantai setelah siang hari bekerja.

Senin, 10 Desember 2012

Rabu, 31 Oktober 2012

KONDISI SEKOLAHKU DAN AKU

Hari ini terasa cukup panas, meskipun beberapa hari yang lalu turun hujan cukup lebat, tepat menjelang hari raya Idul Adha 1433 H. Sesudah itu cuaca menyengat, hari ini Bapak kepala sekolahku sakit cukup serius, beliau mengamar di Rumah Sakit Haji Sukolilo, aku dan teman-teman guru SDN Bulak Banteng I/263 menjengguk bersama-sama pada sore hari. menerut informasi dari keluarga beliau, beliau terserang tiper dan diabetes, akan tetapi beberapa haru kemudian beliau tambah darah beberapa kantong. Karena Kepala sekolah lagi sakit, teman-temnpun banyak yang prihatin dengan keadaan Bapak Imam.

Pada tanggal 29 Oktober 2012 pda pukul 15.00 aku beserta murid kelas VA menjengu Bapak Imam ke rumah beliau di Dukuh Pakis, kami menyewa Lyn F 2 mobil, sekalian ada titipan tanda tangan untuk pemberkasan, ternyata kondisi beliau masih lemah dan suhu badannya naik pada hari itu. Aku dan anak-anakpun tidak bisa berlama-lama supaya bapak segera dapat istirahat. Setelah aku berpesan pada Ibu Imam tentang tanda tangan berkas yang aku bawa, akupun mohon diri setelah berdoa bersama-sama dengan anak-anak supaya bapak lekas sembuh.

Bulan ini memang banyak pekerjaan yang belum terselesaikan, aku sendiri beberapa hari yang lalu setelah pulang dari Kota Batu, terserang flu. Aku sempat ke dokter Herman, akan tetapi belum juga tuntas, aku bersin-bersin, batuk disertai pusing dan makan tidak nyaman. Ya inilah manusia, banyak sekali kekurangannya.

Dengan kondisi semacam ini menjadi pelajaran bagi aku untuk selalu menjaga kesehatan sebaik-baiknya, kondisi sekolah unutk sementara ditangani oleh teman-teman, mereka juga saling membantu agar masalah sekolah dapat terselesaikan dengan baik, mau apa dikata keadaan memang menuntut demikian. inilah kerja tim untk membangun kebersamaan.

Senin, 24 September 2012

Kesunyian di Sampang

Sunyi itu merasuki tulang sumsum
ditemani temaran rembulan setengah jadi
cahyanyapun tak utuh lagi
sesekali suara binatang malam menyeruak terdengar
kan tetapi kesunyiakan itu masih terasa

malam semakin larut
pesona gemintang di langit membentuk formasi
lidah ini terasa keluh tuk berucap
hanya degupan jantung yang masih terasa
mengaliskan darah dalam pembulu

manakala kesunyian itu mersuki jiwa
hanya ada aku dan Dia
untuk saling bertegur sapa
tentang suasana hati yang sunyi
yang lama memendam tiada terperi

aku merenung tentang negeri ini
mengapa seribu masalah silih berganti
setelah kerusuhan disana-sini
kenapa harus ada teror yang semakin menjadi

anak-anak menangis dan merintih pedih
rumah-rumah terbakar
ibu-ibu terasa pilu
menanti kepastian yang tiada kunjung datang

malam semakin rayap
kesenyapan itu pecah
suara bayi menangis
sakit, pedih, karna gizi kurang terpenuhi




Selasa, 18 September 2012

Anak-anak yang rindu kedamaian

Deru reformasi mengerus NKRI
Roda-rodanya mengilas tanpa batas
Semua serba terbuka
Kan tapi penyelesaiannya yang tiada
Anak-anak Sampang terusir dan masuk gelanggang
Bermain siang dan malam
Tiada mengerti apa yang terjadi
Ada darah yang sudah tersimbah
Ada nyawa yang sudah direngutnya
Belum lagi harta benda yang di bakar massa
Kini kepastian belum juga datang
Akan kemanakah gerangan
350 jiwa yang ada di pengungsian
Jenuh, penat itu sudah menjadi kebiasaan
Seakan waktu yang menunggu

Oh.......... dimana keadilan dari dewi reformasi yang dulu dinyanyikan
Oh............dimana keadilan yang ada dalam butir Pancasila
Oh.............dimana hukum yang yang tertuang dalam UUD 1945
Oh...............dimana para bijak yang waktu kampanye menebar janji

Kini anak Sampang merindukan kedamaian yang telah tergadai



Minggu, 29 Juli 2012

RATAPAN DI PENGHUJUNG MALAM



RATAPAN DI PENGHUJUNG MALAM

Dipenghujung malam terakhir-Mu
Aku hanya bisa bersimpuh dihadapan-Mu
Mengakui segala dosa yang pernah aku lakukan pada-Mu
Aku hanya bisa meratapi apa yang telah menjadi kesalahanku
Penyesalanku ini bisakah menjadi obat dukaku akan dosa-dosa yang telah kuperbuat ?
Perkataanku ini dapatkah menjadi penawar dustaku yang telah lalu ?
Perbuatanku ini mampukah menjadi pelipur lara kesalahhanku yang telah lewat ?
Duhai Raja dari segala Raja
Duhai Hakim dari segala Hakim
Aku adalah makhlu-Mu yang lemah
Yang mudah terbuai oleh bujuk rayu dunia yang sesat
Yang mudah tergelincir oleh tipu muslihat
Yang mudah terayu oleh cantiknya dunia yang laknat
Pada siapa lagi aku harus bercurhat ?
Hanya Engkau yang selalu pegang amanat
Tak pernah ingkat janji atapun khianat
Ini bulan yang Engkau berkahi
Bulan yang penuh dengan ampunan
Bulan yang penuh dengan magfirah
Bulan yang didalamnya penuh dengan kebajikan
Tapi aku hanya bisa merintih dan merintih
Telah berapa banyak dosa yang telah ku perbuat ?
Telah berapa banyak janji-janji yang telah aku  ingkari ?
Telah berapa banyak makhluk-Mu yang telah aku dholimi ?
Ya Rob...............
Masihkah pintu maaf-Mu terbuka untukku ?
Aku yang banyak melakuakan dosa pada orang tua
Aku yang telah banyak berbuat nista
Aku yang telah berbuat cela
Kini aku menghampiri-Mu
Mohon akan ampunan-Mu
Mohon akan ridho-Mu
Mohon akan segala maaf dari-Mu
Duhai yang Maha Pemaaf
Masih pantaskah aku memohon permintaan pada-Mu ?
Sedangkan aku adalah pendosa
Telah berapa banyak kewajibanku yang belum tertunaikan ?
Berapa banyak hak-hak orang lain yang telah aku tawan ?
Pastaskah aku memohon pada-Mu ?
Duhai yang Maha Kasih
Duhai yang Maha Pemurah
Hanya pada-Mu harapanku ada
Hanya pada-Mu semua ini aku nyatakan
Hanya pada-Mu semua ini aku uraikan
Hanya pada-Mu semua ini aku jabarkan
Meskipun Engkau tidak butuh semua itu
Tapi aku butuh akan kasih maaf-Mu
Ini penghujung malam kemulian-Mu
Sesusai dengan janji-Mu
Untuk membuka pintu maaf-Mu
Engkau tak pernah ingkar janji
Karena itu bukan sifat-Mu
Duhai yang Maha Kasih


Selasa, 17 Juli 2012

Selepas Acara Wisuda

Sesudah acara wisuda, teman-teman kelas A Mustopo berfoto bersama dengan rasa bahagia setelah 4 tahun belajar bersama. Di kelas A ini ada 15 mahasiswa yang ikut wisuda dri 54 mahasiswa yang ada, dan aku adalah satu-satunya mahasiswa laki-laki yang di wisuda sedang yang lainnya belum. Dari sebelah kanan yaitu ibu Nyurti, Sunarsih, Amiyah, Satu orang aku tidak kenal, aku sendiri, bu Arni, Dwi Asmara, dan bu Ribut.

Suasana dalam gedung sangat meriah setalh acara wisuda, semua mahasiswa saling bersalaman mengucapkan selamat dan sukses, ada yang berfoto bersama sebagai tanda kenang-kenangan. Mungkin untk beberapa tahun ke depa mereka saling mencari jalan hidupnya masing-masing, edangkan kami yang sudah berdinas di sekolah dasar akan melanjutkn kerj kami untuk mendidik anak bangsa lebih maju lagi.

Minggu, 15 Juli 2012

Satu Rombongan Wisuda

Teman-teman satu rombongan yang berangkat bersama-sama satu mobil.
Aku, Bu Ellys, Bu Amiyah dan Bu Arni

Setelah Wisuda

Selepas wisuda di Unesa pada tanggal 10 Juli 2012 hari Selasa, ini aku didampingi oleh Bapak dan Istriku. Semua terasa bahagia karena 4 tahun belajar di Unesa sambil bekerja, yang berat menjadi ringan, yang susah jadi bahagia. Lepas, ringan bagai burung terbang di angkasa penuh keleluasaan. akan tetapi rasa tanggung jawab semakin besar kedepan karena anak bangsa sudah menunggu di sekolah kami masing-masing. Semoga dengan bekal dari Unesa pngetahuan kami tambah maju dan lebih mumpuni dalam mendidik anak bangsa.

Jumat, 29 Juni 2012

Surau Tersedia

Surau sebelah melantunkan panggilan
Mengetuk hati bagi yang mau membukanya
Diajak bertamu menemui Sang Tuan Dari Segala Tuan
Bercengkeramah membuka jati diri
Tak ada tabir untuk berkeluh kepada-Nya
Dia jauh tidak berjarak
Dia dekat tidak bersentuhan
Dia ada lebih dekat dari urat nadi yang ada
Dia Maha menerima apa yang mau dibicarakan
Dia tak pandang pendosa ataupun ulama
Asalkan mau bermunajah pada-Nya

Surau sudah tersedia
Sajadah telah digelar
Tinggal kemauan hati untuk bersanding
Membuka diri menerima kehadiran-Nya
Tak mendukan-Nya
Tak mendustakan-Nya
Tak bermuka dua pada-Nya
Berkata apa adanya
Karna Dia tahu apa yang ada dalam dada
Dia tahu apa yang tersembunyi pada diri ini
Dia tak bisa dikelabui
Dia tahu akan apa yang dinyatakan dan disembunyikan

Surau membuka pintu untuk semua
Air penyuci ada disebelah
Migrob ada di depan
Tinggal menunggu sang imam
Melantunkan bait-bait suci dari Sang Pemilik
Merengkuh Kebijakan
Merengkuh kedaimaian
Tuk kembali ke muasal

Selasa, 26 Juni 2012

RINDUKU

Rinduku akan keadilan seperti bayi yang merindukan air susu ibu

rinduku akan kejujuran seperti bumi yang merindukan hujan

rinduku akan kedamaian seperti padi yang merindukan belaian angin mendesir

rindukan akan kemerdekaan seperti rindunya sang musafir melepas dahaga



rinduku akan kemajuan negeriku seperti tanah gersang yang membutuhkan guyuran hujan

rinduku pada ilmu pengetahuan seperti serangga yang mencari seberkas cahaya

rinduku pada persatuan seperti tumbuhan yang membutuhkan pupuk dan persemaian

rinduku pada kehormatan negeriku tak bisa ditawar-tawar



inilah rinduku

rindu anak negeri

negeri yang kaya akan tetapi merana

negeri yang penuh problematika

negeri yang para koruptornya bisa melanglang ke negeri seberang

negeri yang memberi remisi pada penyelundup narkoba

negeri yang penuh intrik diantara pemimpinnya

Kamis, 21 Juni 2012

NYANYIAN SUNYI

Nyanyian sunyi itu terdengar lagi.
rumpun bambu yang biasanya berdesah, kini ia sunyi.
angin yang biasanya menndayupun kini berhenti
ia tak mau tuk bersua lagi
ia merajuk, kerana merasa dikhianati
ia tak menyadari apa yang sebenarnya terjadi
gesekan yang biasanya minimbulkan bunyi
kini seakan tak terjadi
relung sepi kini mengelayuti
kini rumpun bambupun tak menunjukkan jati diri
hampa, sunyi, sekan 4 tahun tak punya arti
lima sahabat yang biasa bercanda bersama kini tak punya makna
semua cerita berlalu begitu saja
kosong, bak nilai tak bercerita
senyum itu telah hilang
tawa itu tak terdengar
saling menjaga jarak nampak teronggok di pelupuk mata
inikah arti orkestra yang telang disenandungkan bersama selama 4 tahun bersama
hilang oleh letupan kicil bunyi yang tak harmoni
mana torehan sejarah yang akan dilukiskan
mana nada-nada indah yang pernah dilantunkan
mana kebersamaan ketika di meja makan atau di bangku pembelajaran
mana seremoni kebersamaan yang biasa disakralkan
kini setalah empat tahun berlalu, dan bunyi gong akan bertalu
menjadi sunyi,sepi, seakan semua tak terjadi
kalau ini sebuah orkresta sejenak, kenapa dulu dimainkan
kalau ini sekedar drama yang dipentaskan, kenapa tragedi yang ditampilkan
ini moral atau sekedar bayangan.
ini masalah nurani tuk saling mengerti, memahami bahwa insan ini tak sempurna
beribu nada maaf telah terucap
kan tapi tak berbalas
hilang bak ditelan sunyi


Jumat, 08 Juni 2012

YUDISIUM ANGKATAN II 2011-2012

Hari Jumat, 8 Juni 2012 pukul 13.00 WIB di ruang auditorium UNESA sekitar 302 mahasiswa PGSD  mengikuti acara yudisium. Dari peserta yang berjumlah 302 orang tesebut hanya 1 mahasiswa yang terpilih sebagai mahasiswa berprestasi yaitu saudari Siti Romlah dari PGSD angkatan 2008 dengan IP. 3,76.

Acara itupun berlangsung cukup meriah ketika Bapak Dekan memberikan sambutan dan memberi motivasi bagi para yudisiawan dan yudisiawati untuk dapat berkripah di masyarakat kelak. Beliau memberi arahan bahawa jaket almamater dapat dilepas, akan tetapi almamater dari lembaga akademik yang telah disandangnya tidak dapat dilepas, oleh karena itu sebagai alumni UNESA hendaknya para alumni dapat menjaga nama baik almamater dan dapat mengembangkan semua ilmu yang telah didapat selama ini.

Sebagai insan-insan yang telah digembleng dan dibekali dengan ilmu kependidikan, hendaknya para alumni lebih berkiprah di dunia mendidikan sesuai dengan profesinya masing-masing. Karena tantangan kedepan untuk dunia pendidikan  semakin komplek. Masyarakat menuntut adanay pendidikan yang berkualitas bagi generasi yang akan datang, untuk itulah Unesa sebagai Universitas yang menelorkan para pendidik khususnya di Surabaya harus dapat menjawab tantangan tersebut.

Pda acara tersebut ada sedikit berita duka yang disampaikan oleh skretaris kajur PGSD yang disampaikan oleh Bapak Julianto, bawah ayah dari Bapak Supriyono selaku kajur PGSD, meninggal dunia. Untuk itu para yudisium diminta berdoa untuk arwah ayah dari Bapak Supriyono, Bapak Julianto sempat menetaskan air mata karena tak tahan denga kesedihan tersebut.

Selesai acarapun teman-teman melampiaskan kegembiraanya dengan saling bersalaman dan berfoto bersama.

Kamis, 17 Mei 2012

Dukaku

Pada tanggal 14 Mei 2012 pukul 14.35 aku menerima telpon dari istriku, aku kurang jelas suaranya, aku minta untuk sms aja, setelah aku buka sms itu, apa yang aku baca diluar perkiraanku semula. Ibuku telah pulang menghadap Allah S.W.T. Ini diluar perkiraanku, aku punya rencana untuk mohon doa restunya ketika aku akan meenghadapi ujian skripsi pada tanggal 16 Mei 2012 hari Rabu, akan tetapi sebelum niat itu terlaksana, ibuku sudah berpulang ke hadirat Allah SWT. aku lunglai, lemas, tak punya daya, tapi mau apa dikata, ini sudah kehendak-Nya. Hari Senin Pon tanggal 12 Jumadil Akhir 1433 H. Ibuku telah menghadap Allah SWT.

Ini dukaku, apa mau dikata, ini sudah kehendak-Nya, banyak hal yang belum dapat aku lakukan untuk membalas semua kasih dan sayang dari ibunda. banyak kesalahan yang aku lakukan pad bundaku. Kini aku tak bisa berkata apa-apa, lemas rasanya lidah ini berucap, lunglai tulang ini untuk bergerak, lemah akal ini untuk berfikir.

Aku senyap dalam dukaku, aku telan sendiri dukaku, aku rengkuh semua harapan yang ingin kupersembahkan pada bundaku, kini rencana tinggal rencana, kuasa Ilahi yang menentukanya.

Pada hari Selasa, 15 Mei 2012 bundaku dimakamkan di pemakaman umum Wonokusumo, dengan diringin para pelayat dan handai tolan. Pukul 11.00 jenasah bunda sampai di pemakama, dengan iringi doa, jenasah bunda masuk keliang lahat, aku tak bisa apa-apa, hanya doa yang terucap.

"Ya Allah, kini telah Engkau panggil bundaku, orang yang melahirkanku, orang yang merawatku semenjak kecil tanpa meminta imbalan, yang yang menangis dikala aku sakit, orang yang pertama peduli ketika aku menglami masalah, orang yang menyuapi aku makan ketika aku kecil, orang yang membersihkan kotoranku ketika aku melum mampu membersihkanya, kini ia telah engkau panggil, Ya Allah, ampunilah dosa-dosa dan kesalahan dari bundaku, tempatkanlah bundaku disisi-Mu dengan rahmad dan kasih sayang-Mu, hanya denga kasih dan rahmad-Mu semuanya ini dapat terjadi."

Jumat, 06 April 2012

Duka Rakyat Jelata

Ini duka rakyat jelata
ketika mendengar berita duka
meninggalnya hati nurani sang penguasa
tuk menaikkan harga BBM yang di cinta

keluh kesah dimana-mana
tapi telingga penguasa tak mendengar teriakan rakyat jelata
kan tapi ketika para mahasiswa berunjuk rasa
sidang DPRpun menjadi riuh redah oleh teriakan yang membabi buta

kini semua harga sudah terlanjur dinaikkan
sulit untuk dikembalikan
walau harga BBM tak jadi beranjak dari harga semula
rakyat jelatapun jadi kelimpungan

kini tinggalah sisa duka yang menyesak dalam dada
bergemuruh bak gunung semeru disebelah timur sana
kan tapi harus marah pada siapa
karena sudah dua periode memilih si dia

Kamis, 05 April 2012

Lagi Serius Mengamati Hasil Ujian

Bu Arni, Bu Sugiarti dan Bu Dwi lagi serius mengamati hasil ujian setalah mengikuti UAS, tapi apa dapat nilai yang memuaskan yaaaaaaaa............. Lihat tuh Bu Arni sampai memelototi halaman yang di buka oleh Bu Sugiarti yang dibantu oleh Bu Dwi. Mudah-mudahan lulus semua.

Mejeng Bareng Ibu-Ibu Kelas A Pemkot Di UNESA

Ya begilah kalau perkuliahan lagi kosong, santai dengan ibu-ibu yang sambil menunggu info dari para dosen. Tapi sayangnya aku hanya sendirian teman dari bapak-bapak tidak ada yang nongol.

Belajar Jadi Pedagang Kaki Lima

Bu Dwi Asmara Suryani pakai baju merah dan Bu Ellys Maretnowati dari Kelas A Pemkot mengikuti Bazar dalam rangka Dies Natalis PGSD Unesa tahun 2012. Beliau sedang memajang aneka tas wanita. Ya beginilah mencoba menjadi pedagang kecil-kecilan demi memenuhi tugas Kewiraushaan dari Bapak Dosen. Yaaaa............. belajar nampang gitu. Lumayan dapat keuntungan kalau laku.

Sabtu, 10 Maret 2012

Hotel Majapahit

Hotel Majapahit yang terletak di Jalan Tunjungan ini penuh dengan legenda perjuangan arek-arek Surabaya, disinilah terjadi peristiwa heroik perobekan bendera Belanda menjadi bendera merah putih, dan di tempat inilah seorang pemimpin Belanda tewas karena terjadi inseden perkelahian dengan pejuang Surabaya. Serang hotel Majapahit masih kelihatan megah sebagai hotel berbintang dengan peyanan yang prima.

Selasa, 28 Februari 2012

Siola yang Merana


Gedung Siola pada tahun 75an merupakan pusat pertokoaan yang mentereng, sayang seiring perkembangan zaman pusat pertokoan tersebut tergeser dengan banyaknya mal-mal yang tumbuh bak jamur di seantero kota Pahlawan ini, mulai dari Surabaya barat, utara, selatan, maupun timur. Siola dulu ia disebut, sekrang ini berganti nama menjadi Tunjungan City, akan tetapi pergantian nama tersebut sampai sekarang belum mendongkrak hunian didalam gedung tersebut, kalah jauh dengan Tunjungan Plaza yang ada di sebelah selatan gedung tersebut.Meskipun gedung tersebut sudah direnovasi dengan bagusnya.


Senin, 20 Februari 2012

Mendidik lebih sulit dari sekedar mengajar

Ternyata mendidik itu lebih sulit dari pada sekedar mengajar, hal ini aku rasakan ketika aku ingin anak didikku menjadi anak yang jujur, bertanggung jawab, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan mempunayi sikap peduli terhadap apa yang menjadi tugas-tugasnya. Pada hari ini ada 10 anak yang tidak mengerjakan tugas yang sudah aku berikan seminggu lalu. Aku sendiri heran kenapa anak-anak ada yang lupa. Kalau ini berkelanjutan terus menerus tanpa adanya pembenahan yang kongkrit, apa jadinya anak-anak ini lima tahun kedepan ? mau jadi anak yang bagaimanakah siswa-siswa ini ?

Inilah yang saya katakan bahwa mendidik itu lebih sulit dari sekedar mengajar. Kesulitan itu akan tampak nyata dalam kehidupan sehari-hari ketika anak didik ini kita cek satu persatu hasil belajarnya.

KELAS 4A DIMASA PANDEMI

Kondisi pandemi yang hampir satu tahun ini menyebabkan pembelajaran dilakukan 100 % melalui daring. Anak-anak hanya bisa bertemu gurunya mel...