Minggu, 26 Juni 2011

Senandung Cinta

Senandung cinta meluap dari lubuk lautan yang dalam

mereguk setangkup kerinduan yang lama terceraikan

aroma wewangian merendakan sejumput selendang kasih sayang

kuteguk anggur merah itu dan aku terbuai dalam kefanaan yang sirna

duhai bayang-bayang kepalsuan jangan kau rayu aku dengan kecantikan bulan yang merona

di peraduanku telah menunggu bidadari yang menawarkan tetangkup anggur nan ranum

menyegarkan dikala panas, mengahanggatkan di kala dingin

duhai bayang-bayang kepalsuan berapa lama dikau akan bertahan

matahari mulai terbit memancarkan sinarnya

lenyaplah dikau dari pelupuk seraut wajah

duhai bayang-bayang yang kelam bergantilah dikau dengan kecemerlangan

Karna sang kebenarnya menampaknkan wajahnya

Minggu, 19 Juni 2011

Ladang Persemaian

suara canda ,tawa,tangis menghiasi warna kehidupan tiap hari

bak simponi mengalun merdu silih berganti

menebar kerinduan untuk dijalani

tanpa itu semua seakan sepi

bak belantara hutan tanpa penguni

ketika pagi menjelang dengan rona jingga mentari diufuk timur

roda kehidupan di ulang lagi

dentang lonceng tanda untuk dimulai

untaian kata gayung bersambut menuai hikmah

menebarkan seberkas ilmu tuk membuka cakrawala

dunia apa pada genggamanmu

nilai-nilai kehidupan mulai dicurahkan

bak menyemai benih-benih di ladang yang mempesona

wajah-wajah ceria mengoda dengan kepolosannya

tangan usilpun kadang mewarnainya

antar teman kadang saling mggoda

itulah simponi pembelajaran yang ada

tuk menumbuhkan kognisi, psyikomor, atau afektif yang ada

saling mengasah di arena yang ada

di lembaga tercinta

sekolah namanya

ketika waktu terus berjalan tanpa hitungan

seakan hari-hari yang sangat menyenangkan

antar teman saling berargumen

mencari kata kesepahaman

inilah sebuah pelajaran tuk saling menghargai

di lembaga tercinta ini

semua benih kebajikan disemaikan

dipupuk dan dikembangkan

kantapi akan menjadi sirna dan hilang

tatkala ada malpratek pendidikan

oh.... semua jadi tak bermana

bak panas setahun hilang karna hujan sehari

duhai awan-awan yang diatas sana

janganlah terjadi itu semua

hancur berkeping dikalang tanah

tak bertuan dimakan durja

canda dan tawa ceria anak-anak hanya akan membawa duka

Kerinduan

Kerinduan itu ada tatkala sendiri

Kerinduan itu menghampiri tat kala sepi

Kerinduan itu ada ketika ia tiada

Kerinduan itu menemani dalam sunyi

Kerinduan itu bagaikan bayang-bayang yang menyertai

Kerinduan itu ada tat kala rasa cinta mulai bersemi

Kerinduan itu ada bersama orang-orang yang terkasih

Keinduan itu ada tatkala jantung berdetak menginginkan kebersamaan

Kerinduan itu ada tatkala masa lalu membayang

Kerinduan itu ada bersama jiwa yang melayang

Kerinduan itu ada oleh dekatnya keinginan

Kerinduan itu aroma yang dapat menyejukkan hati

Kerinduan itu pelepas rasa yang tiada tara

Kerinduan itu rasa yang dapat membangkitkan harapan

Keinduan itu jiwa yang dapat membangunkan semangkat kemajuan

Kerinduan itu akan mencekam tak kala tak kesampaian

Kerinduan itu cahaya yang membawa pesona

Kerinduan itu indah bersama para pecinta

Kerinduan itu hadir untuk membangun cita-cita

Kerinduan itu selalu ada bersama orang-orang yang pernah bersama

Kerinduan itu sesuatu yang tak lepas dari orang-ornag yang punya hati,nurani, perasaan, dan cinta

KELAS 4A DIMASA PANDEMI

Kondisi pandemi yang hampir satu tahun ini menyebabkan pembelajaran dilakukan 100 % melalui daring. Anak-anak hanya bisa bertemu gurunya mel...