Malam hari setelah sholat isya' pada tanggal 8 Desember 2012 Mimi minta jalan-jalan keliling Surabaya, kemudian mejeng di depan Taman Surya Surabaya di dekat patung Jendral Sudirman. Malam itu tersa segar karena jalan-jaan ramai dengan lalu lalang pengguna jalan. Surabaya memang membawa pesona dengan banyaknya taman yang ada. Para warga Surabaya memanfaatkan taman tersebut untuk bersantai setelah siang hari bekerja.
Kami mencoba posting yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan sastra terutama cerpen,novel,puisi dan lainya.
Rabu, 12 Desember 2012
Senin, 10 Desember 2012
SDN BULAK BANTENG I - 263 SBY: JUARA I LOMBA CERDAS CERMAT BERKARAKTER SEKECAMATAN KENJERAN
SDN BULAK BANTENG I - 263 SBY: JUARA I LOMBA CERDAS CERMAT BERKARAKTER SEKECAMATAN KENJERAN
BERTEMU TEMAN SMP DI ACARA SOSIALISASI PENDIDIKAN INKLUSI
Bertemu dengan Bu Erlini yang sekarang mengajar di SMPN 44 Surabaya.
bertemu dengan bapak Heri Purwanto, dulu kepala sekolah di SDN Bulak Banteng II
Rabu, 31 Oktober 2012
KONDISI SEKOLAHKU DAN AKU
Hari ini terasa cukup panas, meskipun beberapa hari yang lalu turun hujan cukup lebat, tepat menjelang hari raya Idul Adha 1433 H. Sesudah itu cuaca menyengat, hari ini Bapak kepala sekolahku sakit cukup serius, beliau mengamar di Rumah Sakit Haji Sukolilo, aku dan teman-teman guru SDN Bulak Banteng I/263 menjengguk bersama-sama pada sore hari. menerut informasi dari keluarga beliau, beliau terserang tiper dan diabetes, akan tetapi beberapa haru kemudian beliau tambah darah beberapa kantong. Karena Kepala sekolah lagi sakit, teman-temnpun banyak yang prihatin dengan keadaan Bapak Imam.
Pada tanggal 29 Oktober 2012 pda pukul 15.00 aku beserta murid kelas VA menjengu Bapak Imam ke rumah beliau di Dukuh Pakis, kami menyewa Lyn F 2 mobil, sekalian ada titipan tanda tangan untuk pemberkasan, ternyata kondisi beliau masih lemah dan suhu badannya naik pada hari itu. Aku dan anak-anakpun tidak bisa berlama-lama supaya bapak segera dapat istirahat. Setelah aku berpesan pada Ibu Imam tentang tanda tangan berkas yang aku bawa, akupun mohon diri setelah berdoa bersama-sama dengan anak-anak supaya bapak lekas sembuh.
Bulan ini memang banyak pekerjaan yang belum terselesaikan, aku sendiri beberapa hari yang lalu setelah pulang dari Kota Batu, terserang flu. Aku sempat ke dokter Herman, akan tetapi belum juga tuntas, aku bersin-bersin, batuk disertai pusing dan makan tidak nyaman. Ya inilah manusia, banyak sekali kekurangannya.
Dengan kondisi semacam ini menjadi pelajaran bagi aku untuk selalu menjaga kesehatan sebaik-baiknya, kondisi sekolah unutk sementara ditangani oleh teman-teman, mereka juga saling membantu agar masalah sekolah dapat terselesaikan dengan baik, mau apa dikata keadaan memang menuntut demikian. inilah kerja tim untk membangun kebersamaan.
Senin, 24 September 2012
Kesunyian di Sampang
Sunyi itu merasuki tulang sumsum
ditemani temaran rembulan setengah jadi
cahyanyapun tak utuh lagi
sesekali suara binatang malam menyeruak terdengar
kan tetapi kesunyiakan itu masih terasa
malam semakin larut
pesona gemintang di langit membentuk formasi
lidah ini terasa keluh tuk berucap
hanya degupan jantung yang masih terasa
mengaliskan darah dalam pembulu
manakala kesunyian itu mersuki jiwa
hanya ada aku dan Dia
untuk saling bertegur sapa
tentang suasana hati yang sunyi
yang lama memendam tiada terperi
aku merenung tentang negeri ini
mengapa seribu masalah silih berganti
setelah kerusuhan disana-sini
kenapa harus ada teror yang semakin menjadi
anak-anak menangis dan merintih pedih
rumah-rumah terbakar
ibu-ibu terasa pilu
menanti kepastian yang tiada kunjung datang
malam semakin rayap
kesenyapan itu pecah
suara bayi menangis
sakit, pedih, karna gizi kurang terpenuhi
ditemani temaran rembulan setengah jadi
cahyanyapun tak utuh lagi
sesekali suara binatang malam menyeruak terdengar
kan tetapi kesunyiakan itu masih terasa
malam semakin larut
pesona gemintang di langit membentuk formasi
lidah ini terasa keluh tuk berucap
hanya degupan jantung yang masih terasa
mengaliskan darah dalam pembulu
manakala kesunyian itu mersuki jiwa
hanya ada aku dan Dia
untuk saling bertegur sapa
tentang suasana hati yang sunyi
yang lama memendam tiada terperi
aku merenung tentang negeri ini
mengapa seribu masalah silih berganti
setelah kerusuhan disana-sini
kenapa harus ada teror yang semakin menjadi
anak-anak menangis dan merintih pedih
rumah-rumah terbakar
ibu-ibu terasa pilu
menanti kepastian yang tiada kunjung datang
malam semakin rayap
kesenyapan itu pecah
suara bayi menangis
sakit, pedih, karna gizi kurang terpenuhi
Rabu, 19 September 2012
Selasa, 18 September 2012
Anak-anak yang rindu kedamaian
Deru reformasi mengerus NKRI
Roda-rodanya mengilas tanpa batas
Semua serba terbuka
Kan tapi penyelesaiannya yang tiada
Anak-anak Sampang terusir dan masuk gelanggang
Bermain siang dan malam
Tiada mengerti apa yang terjadi
Ada darah yang sudah tersimbah
Ada nyawa yang sudah direngutnya
Belum lagi harta benda yang di bakar massa
Kini kepastian belum juga datang
Akan kemanakah gerangan
350 jiwa yang ada di pengungsian
Jenuh, penat itu sudah menjadi kebiasaan
Seakan waktu yang menunggu
Oh.......... dimana keadilan dari dewi reformasi yang dulu dinyanyikan
Oh............dimana keadilan yang ada dalam butir Pancasila
Oh.............dimana hukum yang yang tertuang dalam UUD 1945
Oh...............dimana para bijak yang waktu kampanye menebar janji
Kini anak Sampang merindukan kedamaian yang telah tergadai
Roda-rodanya mengilas tanpa batas
Semua serba terbuka
Kan tapi penyelesaiannya yang tiada
Anak-anak Sampang terusir dan masuk gelanggang
Bermain siang dan malam
Tiada mengerti apa yang terjadi
Ada darah yang sudah tersimbah
Ada nyawa yang sudah direngutnya
Belum lagi harta benda yang di bakar massa
Kini kepastian belum juga datang
Akan kemanakah gerangan
350 jiwa yang ada di pengungsian
Jenuh, penat itu sudah menjadi kebiasaan
Seakan waktu yang menunggu
Oh.......... dimana keadilan dari dewi reformasi yang dulu dinyanyikan
Oh............dimana keadilan yang ada dalam butir Pancasila
Oh.............dimana hukum yang yang tertuang dalam UUD 1945
Oh...............dimana para bijak yang waktu kampanye menebar janji
Kini anak Sampang merindukan kedamaian yang telah tergadai
Minggu, 29 Juli 2012
RATAPAN DI PENGHUJUNG MALAM
RATAPAN DI
PENGHUJUNG MALAM
Dipenghujung malam terakhir-Mu
Aku hanya bisa bersimpuh dihadapan-Mu
Mengakui segala dosa yang pernah aku
lakukan pada-Mu
Aku hanya bisa meratapi apa yang telah
menjadi kesalahanku
Penyesalanku ini bisakah menjadi obat
dukaku akan dosa-dosa yang telah kuperbuat ?
Perkataanku ini dapatkah menjadi penawar
dustaku yang telah lalu ?
Perbuatanku ini mampukah menjadi pelipur
lara kesalahhanku yang telah lewat ?
Duhai Raja dari segala Raja
Duhai Hakim dari segala Hakim
Aku adalah makhlu-Mu yang lemah
Yang mudah terbuai oleh bujuk rayu dunia
yang sesat
Yang mudah tergelincir oleh tipu
muslihat
Yang mudah terayu oleh cantiknya dunia
yang laknat
Pada siapa lagi aku harus bercurhat ?
Hanya Engkau yang selalu pegang amanat
Tak pernah ingkat janji atapun khianat
Ini bulan yang Engkau berkahi
Bulan yang penuh dengan ampunan
Bulan yang penuh dengan magfirah
Bulan yang didalamnya penuh dengan
kebajikan
Tapi aku hanya bisa merintih dan
merintih
Telah berapa banyak dosa yang telah ku
perbuat ?
Telah berapa banyak janji-janji yang
telah aku ingkari ?
Telah berapa banyak makhluk-Mu yang
telah aku dholimi ?
Ya Rob...............
Masihkah pintu maaf-Mu terbuka untukku ?
Aku yang banyak melakuakan dosa pada
orang tua
Aku yang telah banyak berbuat nista
Aku yang telah berbuat cela
Kini aku menghampiri-Mu
Mohon akan ampunan-Mu
Mohon akan ridho-Mu
Mohon akan segala maaf dari-Mu
Duhai yang Maha Pemaaf
Masih pantaskah aku memohon permintaan
pada-Mu ?
Sedangkan aku adalah pendosa
Telah berapa banyak kewajibanku yang
belum tertunaikan ?
Berapa banyak hak-hak orang lain yang
telah aku tawan ?
Pastaskah aku memohon pada-Mu ?
Duhai yang Maha Kasih
Duhai yang Maha Pemurah
Hanya pada-Mu harapanku ada
Hanya pada-Mu semua ini aku nyatakan
Hanya pada-Mu semua ini aku uraikan
Hanya pada-Mu semua ini aku jabarkan
Meskipun Engkau tidak butuh semua itu
Tapi aku butuh akan kasih maaf-Mu
Ini penghujung malam kemulian-Mu
Sesusai dengan janji-Mu
Untuk membuka pintu maaf-Mu
Engkau tak pernah ingkar janji
Karena itu bukan sifat-Mu
Duhai yang Maha Kasih
Selasa, 17 Juli 2012
Selepas Acara Wisuda
Sesudah acara wisuda, teman-teman kelas A Mustopo berfoto bersama dengan rasa bahagia setelah 4 tahun belajar bersama. Di kelas A ini ada 15 mahasiswa yang ikut wisuda dri 54 mahasiswa yang ada, dan aku adalah satu-satunya mahasiswa laki-laki yang di wisuda sedang yang lainnya belum. Dari sebelah kanan yaitu ibu Nyurti, Sunarsih, Amiyah, Satu orang aku tidak kenal, aku sendiri, bu Arni, Dwi Asmara, dan bu Ribut.
Suasana dalam gedung sangat meriah setalh acara wisuda, semua mahasiswa saling bersalaman mengucapkan selamat dan sukses, ada yang berfoto bersama sebagai tanda kenang-kenangan. Mungkin untk beberapa tahun ke depa mereka saling mencari jalan hidupnya masing-masing, edangkan kami yang sudah berdinas di sekolah dasar akan melanjutkn kerj kami untuk mendidik anak bangsa lebih maju lagi.
Minggu, 15 Juli 2012
Satu Rombongan Wisuda
Teman-teman satu rombongan yang berangkat bersama-sama satu mobil.
Aku, Bu Ellys, Bu Amiyah dan Bu Arni
Setelah Wisuda
Selepas wisuda di Unesa pada tanggal 10 Juli 2012 hari Selasa, ini aku didampingi oleh Bapak dan Istriku. Semua terasa bahagia karena 4 tahun belajar di Unesa sambil bekerja, yang berat menjadi ringan, yang susah jadi bahagia. Lepas, ringan bagai burung terbang di angkasa penuh keleluasaan. akan tetapi rasa tanggung jawab semakin besar kedepan karena anak bangsa sudah menunggu di sekolah kami masing-masing. Semoga dengan bekal dari Unesa pngetahuan kami tambah maju dan lebih mumpuni dalam mendidik anak bangsa.
Jumat, 29 Juni 2012
Surau Tersedia
Surau sebelah melantunkan panggilan
Mengetuk hati bagi yang mau membukanya
Diajak bertamu menemui Sang Tuan Dari Segala Tuan
Bercengkeramah membuka jati diri
Tak ada tabir untuk berkeluh kepada-Nya
Dia jauh tidak berjarak
Dia dekat tidak bersentuhan
Dia ada lebih dekat dari urat nadi yang ada
Dia Maha menerima apa yang mau dibicarakan
Dia tak pandang pendosa ataupun ulama
Asalkan mau bermunajah pada-Nya
Surau sudah tersedia
Sajadah telah digelar
Tinggal kemauan hati untuk bersanding
Membuka diri menerima kehadiran-Nya
Tak mendukan-Nya
Tak mendustakan-Nya
Tak bermuka dua pada-Nya
Berkata apa adanya
Karna Dia tahu apa yang ada dalam dada
Dia tahu apa yang tersembunyi pada diri ini
Dia tak bisa dikelabui
Dia tahu akan apa yang dinyatakan dan disembunyikan
Surau membuka pintu untuk semua
Air penyuci ada disebelah
Migrob ada di depan
Tinggal menunggu sang imam
Melantunkan bait-bait suci dari Sang Pemilik
Merengkuh Kebijakan
Merengkuh kedaimaian
Tuk kembali ke muasal
Mengetuk hati bagi yang mau membukanya
Diajak bertamu menemui Sang Tuan Dari Segala Tuan
Bercengkeramah membuka jati diri
Tak ada tabir untuk berkeluh kepada-Nya
Dia jauh tidak berjarak
Dia dekat tidak bersentuhan
Dia ada lebih dekat dari urat nadi yang ada
Dia Maha menerima apa yang mau dibicarakan
Dia tak pandang pendosa ataupun ulama
Asalkan mau bermunajah pada-Nya
Surau sudah tersedia
Sajadah telah digelar
Tinggal kemauan hati untuk bersanding
Membuka diri menerima kehadiran-Nya
Tak mendukan-Nya
Tak mendustakan-Nya
Tak bermuka dua pada-Nya
Berkata apa adanya
Karna Dia tahu apa yang ada dalam dada
Dia tahu apa yang tersembunyi pada diri ini
Dia tak bisa dikelabui
Dia tahu akan apa yang dinyatakan dan disembunyikan
Surau membuka pintu untuk semua
Air penyuci ada disebelah
Migrob ada di depan
Tinggal menunggu sang imam
Melantunkan bait-bait suci dari Sang Pemilik
Merengkuh Kebijakan
Merengkuh kedaimaian
Tuk kembali ke muasal
Selasa, 26 Juni 2012
RINDUKU
Rinduku akan keadilan seperti bayi yang merindukan air susu ibu
rinduku akan kejujuran seperti bumi yang merindukan hujan
rinduku akan kedamaian seperti padi yang merindukan belaian angin mendesir
rindukan akan kemerdekaan seperti rindunya sang musafir melepas dahaga
rinduku akan kemajuan negeriku seperti tanah gersang yang membutuhkan guyuran hujan
rinduku pada ilmu pengetahuan seperti serangga yang mencari seberkas cahaya
rinduku pada persatuan seperti tumbuhan yang membutuhkan pupuk dan persemaian
rinduku pada kehormatan negeriku tak bisa ditawar-tawar
inilah rinduku
rindu anak negeri
negeri yang kaya akan tetapi merana
negeri yang penuh problematika
negeri yang para koruptornya bisa melanglang ke negeri seberang
negeri yang memberi remisi pada penyelundup narkoba
negeri yang penuh intrik diantara pemimpinnya
Kamis, 21 Juni 2012
NYANYIAN SUNYI
Nyanyian sunyi itu terdengar lagi.
rumpun bambu yang biasanya berdesah, kini ia sunyi.
angin yang biasanya menndayupun kini berhenti
ia tak mau tuk bersua lagi
ia merajuk, kerana merasa dikhianati
ia tak menyadari apa yang sebenarnya terjadi
gesekan yang biasanya minimbulkan bunyi
kini seakan tak terjadi
relung sepi kini mengelayuti
kini rumpun bambupun tak menunjukkan jati diri
hampa, sunyi, sekan 4 tahun tak punya arti
lima sahabat yang biasa bercanda bersama kini tak punya makna
semua cerita berlalu begitu saja
kosong, bak nilai tak bercerita
senyum itu telah hilang
tawa itu tak terdengar
saling menjaga jarak nampak teronggok di pelupuk mata
inikah arti orkestra yang telang disenandungkan bersama selama 4 tahun bersama
hilang oleh letupan kicil bunyi yang tak harmoni
mana torehan sejarah yang akan dilukiskan
mana nada-nada indah yang pernah dilantunkan
mana kebersamaan ketika di meja makan atau di bangku pembelajaran
mana seremoni kebersamaan yang biasa disakralkan
kini setalah empat tahun berlalu, dan bunyi gong akan bertalu
menjadi sunyi,sepi, seakan semua tak terjadi
kalau ini sebuah orkresta sejenak, kenapa dulu dimainkan
kalau ini sekedar drama yang dipentaskan, kenapa tragedi yang ditampilkan
ini moral atau sekedar bayangan.
ini masalah nurani tuk saling mengerti, memahami bahwa insan ini tak sempurna
beribu nada maaf telah terucap
kan tapi tak berbalas
hilang bak ditelan sunyi
rumpun bambu yang biasanya berdesah, kini ia sunyi.
angin yang biasanya menndayupun kini berhenti
ia tak mau tuk bersua lagi
ia merajuk, kerana merasa dikhianati
ia tak menyadari apa yang sebenarnya terjadi
gesekan yang biasanya minimbulkan bunyi
kini seakan tak terjadi
relung sepi kini mengelayuti
kini rumpun bambupun tak menunjukkan jati diri
hampa, sunyi, sekan 4 tahun tak punya arti
lima sahabat yang biasa bercanda bersama kini tak punya makna
semua cerita berlalu begitu saja
kosong, bak nilai tak bercerita
senyum itu telah hilang
tawa itu tak terdengar
saling menjaga jarak nampak teronggok di pelupuk mata
inikah arti orkestra yang telang disenandungkan bersama selama 4 tahun bersama
hilang oleh letupan kicil bunyi yang tak harmoni
mana torehan sejarah yang akan dilukiskan
mana nada-nada indah yang pernah dilantunkan
mana kebersamaan ketika di meja makan atau di bangku pembelajaran
mana seremoni kebersamaan yang biasa disakralkan
kini setalah empat tahun berlalu, dan bunyi gong akan bertalu
menjadi sunyi,sepi, seakan semua tak terjadi
kalau ini sebuah orkresta sejenak, kenapa dulu dimainkan
kalau ini sekedar drama yang dipentaskan, kenapa tragedi yang ditampilkan
ini moral atau sekedar bayangan.
ini masalah nurani tuk saling mengerti, memahami bahwa insan ini tak sempurna
beribu nada maaf telah terucap
kan tapi tak berbalas
hilang bak ditelan sunyi
Jumat, 08 Juni 2012
YUDISIUM ANGKATAN II 2011-2012
Hari Jumat, 8 Juni 2012 pukul 13.00 WIB di ruang auditorium UNESA sekitar 302 mahasiswa PGSD mengikuti acara yudisium. Dari peserta yang berjumlah 302 orang tesebut hanya 1 mahasiswa yang terpilih sebagai mahasiswa berprestasi yaitu saudari Siti Romlah dari PGSD angkatan 2008 dengan IP. 3,76.
Acara itupun berlangsung cukup meriah ketika Bapak Dekan memberikan sambutan dan memberi motivasi bagi para yudisiawan dan yudisiawati untuk dapat berkripah di masyarakat kelak. Beliau memberi arahan bahawa jaket almamater dapat dilepas, akan tetapi almamater dari lembaga akademik yang telah disandangnya tidak dapat dilepas, oleh karena itu sebagai alumni UNESA hendaknya para alumni dapat menjaga nama baik almamater dan dapat mengembangkan semua ilmu yang telah didapat selama ini.
Sebagai insan-insan yang telah digembleng dan dibekali dengan ilmu kependidikan, hendaknya para alumni lebih berkiprah di dunia mendidikan sesuai dengan profesinya masing-masing. Karena tantangan kedepan untuk dunia pendidikan semakin komplek. Masyarakat menuntut adanay pendidikan yang berkualitas bagi generasi yang akan datang, untuk itulah Unesa sebagai Universitas yang menelorkan para pendidik khususnya di Surabaya harus dapat menjawab tantangan tersebut.
Pda acara tersebut ada sedikit berita duka yang disampaikan oleh skretaris kajur PGSD yang disampaikan oleh Bapak Julianto, bawah ayah dari Bapak Supriyono selaku kajur PGSD, meninggal dunia. Untuk itu para yudisium diminta berdoa untuk arwah ayah dari Bapak Supriyono, Bapak Julianto sempat menetaskan air mata karena tak tahan denga kesedihan tersebut.
Selesai acarapun teman-teman melampiaskan kegembiraanya dengan saling bersalaman dan berfoto bersama.
Kamis, 17 Mei 2012
Dukaku
Pada tanggal 14 Mei 2012 pukul 14.35 aku menerima telpon dari istriku, aku kurang jelas suaranya, aku minta untuk sms aja, setelah aku buka sms itu, apa yang aku baca diluar perkiraanku semula. Ibuku telah pulang menghadap Allah S.W.T. Ini diluar perkiraanku, aku punya rencana untuk mohon doa restunya ketika aku akan meenghadapi ujian skripsi pada tanggal 16 Mei 2012 hari Rabu, akan tetapi sebelum niat itu terlaksana, ibuku sudah berpulang ke hadirat Allah SWT. aku lunglai, lemas, tak punya daya, tapi mau apa dikata, ini sudah kehendak-Nya. Hari Senin Pon tanggal 12 Jumadil Akhir 1433 H. Ibuku telah menghadap Allah SWT.
Ini dukaku, apa mau dikata, ini sudah kehendak-Nya, banyak hal yang belum dapat aku lakukan untuk membalas semua kasih dan sayang dari ibunda. banyak kesalahan yang aku lakukan pad bundaku. Kini aku tak bisa berkata apa-apa, lemas rasanya lidah ini berucap, lunglai tulang ini untuk bergerak, lemah akal ini untuk berfikir.
Aku senyap dalam dukaku, aku telan sendiri dukaku, aku rengkuh semua harapan yang ingin kupersembahkan pada bundaku, kini rencana tinggal rencana, kuasa Ilahi yang menentukanya.
Pada hari Selasa, 15 Mei 2012 bundaku dimakamkan di pemakaman umum Wonokusumo, dengan diringin para pelayat dan handai tolan. Pukul 11.00 jenasah bunda sampai di pemakama, dengan iringi doa, jenasah bunda masuk keliang lahat, aku tak bisa apa-apa, hanya doa yang terucap.
"Ya Allah, kini telah Engkau panggil bundaku, orang yang melahirkanku, orang yang merawatku semenjak kecil tanpa meminta imbalan, yang yang menangis dikala aku sakit, orang yang pertama peduli ketika aku menglami masalah, orang yang menyuapi aku makan ketika aku kecil, orang yang membersihkan kotoranku ketika aku melum mampu membersihkanya, kini ia telah engkau panggil, Ya Allah, ampunilah dosa-dosa dan kesalahan dari bundaku, tempatkanlah bundaku disisi-Mu dengan rahmad dan kasih sayang-Mu, hanya denga kasih dan rahmad-Mu semuanya ini dapat terjadi."
Jumat, 06 April 2012
Duka Rakyat Jelata
Ini duka rakyat jelata
ketika mendengar berita duka
meninggalnya hati nurani sang penguasa
tuk menaikkan harga BBM yang di cinta
keluh kesah dimana-mana
tapi telingga penguasa tak mendengar teriakan rakyat jelata
kan tapi ketika para mahasiswa berunjuk rasa
sidang DPRpun menjadi riuh redah oleh teriakan yang membabi buta
kini semua harga sudah terlanjur dinaikkan
sulit untuk dikembalikan
walau harga BBM tak jadi beranjak dari harga semula
rakyat jelatapun jadi kelimpungan
kini tinggalah sisa duka yang menyesak dalam dada
bergemuruh bak gunung semeru disebelah timur sana
kan tapi harus marah pada siapa
karena sudah dua periode memilih si dia
ketika mendengar berita duka
meninggalnya hati nurani sang penguasa
tuk menaikkan harga BBM yang di cinta
keluh kesah dimana-mana
tapi telingga penguasa tak mendengar teriakan rakyat jelata
kan tapi ketika para mahasiswa berunjuk rasa
sidang DPRpun menjadi riuh redah oleh teriakan yang membabi buta
kini semua harga sudah terlanjur dinaikkan
sulit untuk dikembalikan
walau harga BBM tak jadi beranjak dari harga semula
rakyat jelatapun jadi kelimpungan
kini tinggalah sisa duka yang menyesak dalam dada
bergemuruh bak gunung semeru disebelah timur sana
kan tapi harus marah pada siapa
karena sudah dua periode memilih si dia
Kamis, 05 April 2012
Lagi Serius Mengamati Hasil Ujian
Mejeng Bareng Ibu-Ibu Kelas A Pemkot Di UNESA
Belajar Jadi Pedagang Kaki Lima
Sabtu, 10 Maret 2012
Hotel Majapahit
Selasa, 28 Februari 2012
Siola yang Merana
Gedung Siola pada tahun 75an merupakan pusat pertokoaan yang mentereng, sayang seiring perkembangan zaman pusat pertokoan tersebut tergeser dengan banyaknya mal-mal yang tumbuh bak jamur di seantero kota Pahlawan ini, mulai dari Surabaya barat, utara, selatan, maupun timur. Siola dulu ia disebut, sekrang ini berganti nama menjadi Tunjungan City, akan tetapi pergantian nama tersebut sampai sekarang belum mendongkrak hunian didalam gedung tersebut, kalah jauh dengan Tunjungan Plaza yang ada di sebelah selatan gedung tersebut.Meskipun gedung tersebut sudah direnovasi dengan bagusnya.
Senin, 20 Februari 2012
Mendidik lebih sulit dari sekedar mengajar
Ternyata mendidik itu lebih sulit dari pada sekedar mengajar, hal ini aku rasakan ketika aku ingin anak didikku menjadi anak yang jujur, bertanggung jawab, mempunyai rasa percaya diri yang tinggi dan mempunayi sikap peduli terhadap apa yang menjadi tugas-tugasnya. Pada hari ini ada 10 anak yang tidak mengerjakan tugas yang sudah aku berikan seminggu lalu. Aku sendiri heran kenapa anak-anak ada yang lupa. Kalau ini berkelanjutan terus menerus tanpa adanya pembenahan yang kongkrit, apa jadinya anak-anak ini lima tahun kedepan ? mau jadi anak yang bagaimanakah siswa-siswa ini ?
Inilah yang saya katakan bahwa mendidik itu lebih sulit dari sekedar mengajar. Kesulitan itu akan tampak nyata dalam kehidupan sehari-hari ketika anak didik ini kita cek satu persatu hasil belajarnya.
Inilah yang saya katakan bahwa mendidik itu lebih sulit dari sekedar mengajar. Kesulitan itu akan tampak nyata dalam kehidupan sehari-hari ketika anak didik ini kita cek satu persatu hasil belajarnya.
Langganan:
Postingan (Atom)
KELAS 4A DIMASA PANDEMI
Kondisi pandemi yang hampir satu tahun ini menyebabkan pembelajaran dilakukan 100 % melalui daring. Anak-anak hanya bisa bertemu gurunya mel...

-
Tugas Mata Kuliah : Kajian Sastra Dosen Pengampu : Heru Subrata Jenis Tugas : Analisis Karya Sastra ( Puisi ) Nama Mahasiswa ...
-
Setelah mengadakan upacara bendera tiap tanggal 17 tiap bulan para dewan guru mencoba mengekpresikan diri dengan foto bersa...
-
Arena bermain yang representatif sangat dibutuhkan anak-anak, terutama bagi perkembangan motorik dan psykisnya. Nah di Kota Surabaya ini ...