Derai airmata menghujam luka
Luka perih,pedih seorang bunda
Tak tahu harus berkata apa
Tatkala buah hati menusuk dada
Senyum kini hilang sirna
Berganti dengan uraian air mata
Sakit tiada terkira
Seakan hidup tak punya makna
Pada siapa bunda harus bertanya
Berkata ataupun berkeluh kesah adanya
Gejolak dada seakan pecah merana
Meledak menantang dunia
Wahai dunia yang muram durja
Apa gerangan salah bunda
Tiadakah hati terketuk disana
Tuk melihat tertesan air mata
Tiadakah berarti bunda selama ini
Berjuang sendiri dalam pencarian hati
Hati yang hampir mati oleh kebekuan diri
Seakan tangisan buah hati tiada arti
Duhai buah hati jadi sandaran diri
Tuk mereguk manisnya dunia ini
Tiadakah kau rasakan ini
Belai kasih sayang bunda sendiri
Kami mencoba posting yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan sastra terutama cerpen,novel,puisi dan lainya.
Rabu, 30 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KELAS 4A DIMASA PANDEMI
Kondisi pandemi yang hampir satu tahun ini menyebabkan pembelajaran dilakukan 100 % melalui daring. Anak-anak hanya bisa bertemu gurunya mel...
-
Tugas Mata Kuliah : Kajian Sastra Dosen Pengampu : Heru Subrata Jenis Tugas : Analisis Karya Sastra ( Puisi ) Nama Mahasiswa ...
-
Setelah mengadakan upacara bendera tiap tanggal 17 tiap bulan para dewan guru mencoba mengekpresikan diri dengan foto bersa...
-
Dipicu oleh tingginya harga lombok pada medio pekan menjelang lebaran, Tnas Hijau Indonesia bekerja sama dengan salah satu komunitas me...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar