Jauh
sebelum Indonesia ada
Jauh
sebelum Indonesia merdeka
Benih-benih
kebersamaan sudah bersemayam dalam dada
Benih-benih
persatuan mengikat Nusantara
Putri
Sima memberi contoh keadilan memerintah
Gunadharma
membangun Borobudur nan megah
Gajah
Mada mengucap sesanti dengan sumpah
Empu
Tantular menulis Bhineka Tunggal Ika dengan Indah
Ketika
Nusantara hidup dijajah
Rasa
persatuan semakin menggelora
Diponegoro
menggelorakan hidup merdeka di Jawa
Patimura
mengorbankan jiwa di tanah Beta
Tuanku
Imam Bonjol pantang menyerah di Padang Sumatera
Hasanudin
bagaikan Ayam Jantan yang tak mudah
menyerah
Antasari
menyalakan api yang membara di Banjarmasin nan gagah
Cut
Nyak Dien membelah hutan belantara di serambi Mekah
Jauh
hari di tahun 1908
Budi
Utomo mulai menyapa
Jong
Java
Jong
Sumatera
Jong
Selebes
Jong
Islamiten Bond
Jong
Betawi
Jong
Ambon
Semua
bahu membahu
Untuk
menyatakan diri menjadi satu
Hanya
ada satu kata
Pemuda
Indonesia
Berikrar
satu nusa, satu bangsa, satu bahasa
Indonesia……….
Jiwa
sumpah pemuda merasuk dalam tulang dan
darah
Bagaikan
sel-sel yang tak terpisah
Semakin
dikoyak dan dibelah
Semakin
menyatu tak terpisah
17
Agustus 1945
Soekarno
– Hatta menggemakan proklamasi seantero dunia
Dunia
menjadi gempar
Penjajah
menjadi tergelapar
Banyak
yang mati terkapar
Walau
Surabaya bersimbah darah
Walau
Medan Area merana
Walau
terjadi perang Ambarawa
Indonesia
merdeka tetap ada
Kini
zaman sudah berubah
Hanya
persatuan dan kesatuan yang menjadi pusaka
Reformasi
telah niscaya
Pemerintah
harus membuka mata
Keadilan
harus menjadi panglima
Tak
peduli itu siapa
Yang
salah harus masuk penjara
Rakyat
jelata bisa bicara
Menuntut
haknya yang lama di lupa
Indonesia
menjadi jaya
Kalau
pemerintah dan rakyat bisa menyatu
Bahu
membahu
Bergotong
royong membangun negeri yang satu
Indonesia
Tanah Air Beta
Suarabaya,
14 April 2015
Janny
M.
In the
Time Range
Indonesian Long before there
Long before Indonesia's independence
The seeds of togetherness has been residing in the chest
The seeds of unity binding Archipelago
Daughter Sima gave an example of justice ruled
Gunadharma build magnificent Borobudur
Gajah Mada sesanti give the oath
Tantular writing masters of national unity with the
Beautiful
When life colonized the archipelago
Sense of unity increasingly tempestuous
Diponegoro inflame independent living in Java
Pattimura sacrificing their lives in the land of Beta
Tuanku Imam Bonjol unyielding in Padang Sumatra
Hasanuddin like Roosters are not easily give up
Antasari lit a fire burning in Banjarmasin nan gallant
Cut Nyak Dien splitting wilderness in the foyer Mecca
Long ago in 1908
Budi Utomo began greeting
Jong Java
Jong Sumatra
Jong Celebes
Jong Islamiten Bond
Jong Betawi
Jong Ambon
All shoulder to shoulder
To claim to be one
There is only one word
Indonesian Youth
Vowed one country, one nation, one language
Indonesia ..........
Soul oath youth pervasive in bone and blood
Like cells do not separate
The more torn and split
Increasingly integrated inseparable
August 17, 1945
Soekarno - Hatta proclamation echoed throughout the world
World in an uproar
Invaders became tergelapar
Many of the dead lying
Although Surabaya bloody
Although Medan Area languish
Although there is a war Ambarawa
Remain independent Indonesia
Now times have changed
Only the unity that become heirlooms
Reform has undoubtedly
The government should open the eyes
Justice must be commander
No matter that anyone
Which one should go to jail
Rabble could talk
Demanding their rights in a long forgotten
Indonesia became victorious
If the government and the people can come together
Shoulder to shoulder
Worked together to build a country that is one
Indonesia Tanah Air Beta
Suarabaya, 14 April 2015
Janny M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar