Senandung cinta meluap dari lubuk lautan yang dalam
mereguk setangkup kerinduan yang lama terceraikan
aroma wewangian merendakan sejumput selendang kasih sayang
kuteguk anggur merah itu dan aku terbuai dalam kefanaan yang sirna
duhai bayang-bayang kepalsuan jangan kau rayu aku dengan kecantikan bulan yang merona
di peraduanku telah menunggu bidadari yang menawarkan tetangkup anggur nan ranum
menyegarkan dikala panas, mengahanggatkan di kala dingin
duhai bayang-bayang kepalsuan berapa lama dikau akan bertahan
matahari mulai terbit memancarkan sinarnya
lenyaplah dikau dari pelupuk seraut wajah
duhai bayang-bayang yang kelam bergantilah dikau dengan kecemerlangan
Karna sang kebenarnya menampaknkan wajahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar