Hati nyinyir tanpa kuatir
Dana sekian juta habis dimakan belibis
Kaki rapuh seakan kokoh bak beton pencakar langit
Semua seakan terantai oleh birokrasi pengecil hati
Mau apa dikata
Pemotongan honor sudah biasa
Pakai surat pernyataan segala
padahal itu kamufase belaka
Dari atasan sampai bawahan tak mengaku semua
Takut terkena getahnya
Padahal rantai itu sudah lama membelenggu
Dari leher sampai dagu
Hati runyam tak bisa bilang
Pemotongan terus berselang
Walau kecil nilai nominal
Kan tapi kebiasaan tak bisa hilang
Dana pendidikan terus menguyur
Sang pengatur bagai ikan dapat umpan
Tiada henti tuk melahap
sampai perut kenjang bak keranjang
Kami mencoba posting yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan sastra terutama cerpen,novel,puisi dan lainya.
Senin, 10 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KELAS 4A DIMASA PANDEMI
Kondisi pandemi yang hampir satu tahun ini menyebabkan pembelajaran dilakukan 100 % melalui daring. Anak-anak hanya bisa bertemu gurunya mel...
-
Tugas Mata Kuliah : Kajian Sastra Dosen Pengampu : Heru Subrata Jenis Tugas : Analisis Karya Sastra ( Puisi ) Nama Mahasiswa ...
-
Setelah mengadakan upacara bendera tiap tanggal 17 tiap bulan para dewan guru mencoba mengekpresikan diri dengan foto bersa...
-
Dipicu oleh tingginya harga lombok pada medio pekan menjelang lebaran, Tnas Hijau Indonesia bekerja sama dengan salah satu komunitas me...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar